Perjalanan Umrah Part 1 (Persiapan)

Friday, March 08, 2019

"Our Umrah Trip, 23 Feb - 3 Mar", 2019

“Ketahuilah, Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu, tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil, untuk berkunjung ke Baitullah”. Kalimat ini menjadi pegangan aku banget dan percaya suatu hari akan ada jalannya untuk ke Mekkah.

Sedari dulu memiliki cita-cita dan niat sangat ingin berangkat Umrah sekeluarga, dengan suami dan anak-anak. Tapi setelah kita pikir, anak-anak masih kecil khawatir jadinya belum pas untuk mengerti makna ibadah Umrah, pengen nunggu mereka lebih besar, lagipula secara biaya untuk berempat kan lumayan. Sehingga dipendamlah keinganan itu menjadi doa. Doa yang ternyata kemarin didengar Allah (pas ngetik ini sampe nangis karena masih ga nyangka, huhuhu).


Jadi datanglah sebuah undangan di email, kala itu aku pun masih tidak yakin bahwa ada yang mengajak aku Umrah. Setelah dijelaskan ternyata undangan Umrah itu sekaligus memperkenalkan rute penerbangan baru Scoot Airlines untuk ke Jeddah dari 5 kota di Indonesia. Masha Allah, diberikan jalan untuk ke Baitullah dengan cara ini, seperti masih bermimpi. Penjelasan lebih lengkap tentang Umrah ada di artikel selanjutnya ya.

Haji dan Umroh itu, Panggilan, Dipanggil atau Terpanggil?
Jarak ke Mekkah tidak pernah berubah, yang berubah adalah cara kita melangkah.


Persiapan sebelum keberangkatan Umrah
Sebagai ibu yang memiliki anak, sudah pasti yang disiapkan mental meninggalkan anak-anak selama 9 hari lamanya. Begitu menyampaikan berita ini ke Mama, beliau langsung menawarkan diri menjaga anak-anak sekaligus mengantar sekolah. Restu orang tua itu emang segala-galanya. Rasanya sejak mendapat lampu hijau, proses Umrah pun sangat dilancarkan.

Yang harus dilakukan sebelum berangkat, (harga dibawah per Feb 2019 bisa saja berbeda) :
1.    Biometrik di VFS (Rp. 120.000).
2.    Visa Umrah (Rp. 797.500).
3.    Vaksin Influenza & Meningitis (Rp. 750.000).
4.    Manasik Umrah.
5.    Berbelanja keperluan Umrah.

Proses diatas memakan waktu kurang dari sebulan sebelum keberangkatan. Jadi lumayan panjang juga buat mempersiapkan semua kebutuhan.


Nah apa saja yang harus dibawa khususnya untuk perempuan.
1. Gamis/Abaya/Dress Panjang. Di Arab Saudi hampir 80% terlihat seluruh perempuannya menggunakan abaya hitam. Namun mayoritas jamaah Indonesia lebih suka menggunakan warna putih atau berwarna (biasanya seragam dari travel agent). Tidak ada ketentuan khusus, namun tidak disarankan memakai atasan dan celana saja, hanya memang lebih nyaman warna gelap agar tidak mencolok perhatian dan tidak tembus pandang pakaiannya. Jika sedang sejuk cuacanya, 1 pakaian bisa dipakai 2 hari. Karena tidak berkeringat dan bersih sekali lantai-lantai masjid. Jika musim dingin jangan lupa membawa heattech atau jaket.

2. Menggunakan khimar. Kain hijab yang panjangnya mulai dari perut, pinggang atau sampai lutut, memang lebih memudahkan saat shalat, tidak perlu membawa mukena lagi. Agar tidak banyak bawaan saat ke masjid.

3. Sajadah tipis. Biasanya sangat terpakai jika mendapat area shalat di halaman masjid. Tapi disarankan juga dipakai di dalam masjid, karena menghindari menghirup kuman pada karpet. Saat Umrah biasanya kita lebih mudah sakit, jadi ya jaga-jaga aja.

4. Sepatu sandal yang nyaman. Dan tentunya menutup aurat dengan kaos kaki. Tidak disarankan sandal jepit, karena biasanya sulit jika sudah menggunakan kaos kaki.

5. Tas serut untuk menaruh alas kaki. Resiko hilangnya tinggi jika ditaruh di loker, sebaiknya simpan saja di tas serut anti air dan bawa kemana pun oleh kita saat masuk ke masjid.

6. Sunblock dan sunglasses. Dua hal penangkal matahari yang harus selalu dipakai. Ingat SPF itu adalah waktu, jadi kalau SPF 15 artinya 150 menit sunblock akan berfungsi, lalu dioleskan ulang kembali. Sebaiknya yang SPF 30 atau 300 menit. Matahari disana menyilaukan, belum lagi lantai putih di Mekkah yang akan membuat mata lebih silau, kacamata hitam harus selalu dibawa.

7. Skincare, deodoran dan makeup tanpa pewangi. Saat ini sudah banyak merek yang mengeluarkan tanpa pewangi, sehingga saat sedang Umrah lebih aman, sebab tidak diperbolehkan menggunakan apapun yang wangi saat sudah mulai niat Ihram (nanti dijelaskan lagi ya bedanya apa Umrah sama Ihram).

8. Alquran di aplikasi smartphone. Ini lebih memudahkan saat dimanapun kita mau membaca, Alquran cetak sudah ada banyak bertebaran di masjid. Sementara di aplikasi memudahkan kita untuk menandai ayat terakhir, termasuk melihat waktu shalat atau untuk membaca doa-doa lainnya.

9. Botol air minum. Isilah dengan air zamzam saat sedang berada di masjid. Dan jika tiba-tiba batal saat menjelang shalat, bisa digunakan sebagai air darurat untuk wudhu, karena toilet biasanya jauh.

10. Tas ransel atau selempang ukuran sedang dengan zipper. Kalau bisa bahannya tidak mudah kotor/basah. Isi tas harus muat untuk tas sepatu sandal, sajadah dan barang lainnya. Sebab jangan membawa banyak barang saat akan ke masjid. Kalau bisa semua disatukan saja di satu tas. Kalau terpaksa membawa seperti tas belanjaan, hanya boleh shalat di halaman masjid, askar (petugas) di masjid akan memerika isi tas saat masuk.


Boleh ga ya bawa koper lebih dari 1?
Jadi gini, jamaah Umrah itu biasanya pergrup ada banyak sekali orang, sehingga koper kita sudah pasti bentuk dan warnanya akan disamakan, diberikan dari travel agent, sehingga memudahkan mereka saat proses check-in bagasi dan saat pindah kota naik bis. Kalau mau bawa yang berbeda ya boleh tapi masuk cabin aja atau bawa tas hand-carry. Tujuannya agar tidak terpisah saat proses pengumpulan koper di bandara, di hotel atau di bis.

Kalau lagi haid pas Umrah gimana?
Ke obgyn harus H-15 hari sebelum tanggal haid. Jadi nanti dikasih obat oleh dokter, yang diminum sehari sekali sampai terserah kita kapan mau selesainya. Kebetulan kan aku tanggal hari pertama sama dengan tanggal keberangkatan, jadi minumnya H-15 ditambah hari haid. Tambah lagi 2 hari (tanggal sampai di Indonesia), jadi totalnya 24 pil/hari.

Apa ada efek samping? Ada, bisa dibaca di keterangan obatnya. Kalau aku baru dapet haid lagi, H+7 setelah obat selesai diminum, dan begitu dapet langsung lemes banget badan aku. Tapi normal kok.

Boleh ga ya bawa rice cooker atau makanan?
Ya boleh dong, ga ada larangan, cuma muat ga dikopernya? Alasan suka ada yang bawa rice cooker karena rasa nasi di Arab emang beda sama nasi kita, aku aja jadi kangen banget nasi Indonesia. Karena disana, tiap hari makannya nasi Mandhi atau Biryani terus, hihihi.


Boleh ga ya bawa kamera SLR, Mirroless, kamera professional yang lensanya gede?
Boleh, selama diluar masjid alias di halaman Masjid. Contoh di Masjid Nabawi, kalau mau foto pake kamera gede banget ga ada larangannya, selama bukan jam rush hour seperti waktu mau shalat dan bubar shalat. Kalau di Mekkah, di dalamnya ga boleh foto kalau lagi banyak yang tawaf atau di lingkaran tawaf, walau itu cuma pake smartphone. Jadi kalau mau foto-foto pake smartphone ya mesti mundur keluar jalur tawaf dulu. Selfie sempat ada larangannya oleh pemerintah Arab Saudi, tapi memang disana banyak yang melakukan. Aku pribadi ga selfie, karena menghargai Ka’bah aja sebagai rumah Allah.

Mending bawa uang Saudi Riyal, apa tarik tunai di ATM, atau pake kartu debit dengan mesin EDC?
Saran aku bawa uang tunai, tukar dulu Riyal di Indonesia (beberapa toko menerima uang Rupiah juga, cuma harga barangnya dimahalin dikit). Mau tarik di ATM juga rate-nya sama aja, cuma bedanya kena charge ATM Rp. 25.000 sekali pakai ATM. Disana jarang banget ada yang punya mesin EDC, kecuali tokonya gede. Mostly memang toko kecil. Jadi ya kebanyakan maunya terima uang tunai. Aku pribadi lebih banyak pakai debit card. Karena lebih milih belanja di tempat yang nerima kartu.

Kok ada yang udah pake baju ihram diatas pesawat?
Kalau penerbangan kamu menawarkan ambil Miqat (niat berihram/Umrah) di atas pesawat 45 menit sebelum mendarat mau ke Mekkah, ya bisa aja. Tapi penerbangan Scoot mendarat di Jeddah, jadi ga perlu repot buat ganti baju ihram saat masih dipesawat.


Jadi Umrah itu gimana ya agendanya?
9 hari adalah lamanya perjalanan Umrah, ada juga yang 12 hari atau 16 hari. Setiap penerbangan ada yang mendarat di Jeddah atau Madinah, itu tentunya sebuah pilihan. Banyak yang lebih suka ke kota Madinah dulu baru berakhir di Mekkah.

Di Madinah diisi dengan shalat lima waktu di Masjid Nabawi dan diselingi city tour, mengunjungi tempat bersejarah di era Nabi Muhammad SAW (sekitar 3 hari di Madinah), lalu hari ke-4 persiapan Umrah, dimulai niat Ihram dan ambil Miqat di Masjid Bir Ali, lalu 5 jam menuju Mekkah.

Proses Umrah biasanya 2 jam untuk tawaf, sai’, tahallul. Sisa-sisa hari kita di Mekkah diisi untuk memperbanyak ibadah dan city tour lagi. lihat tempat bersejarah. Nah untuk artikel persiapan Umrah sudah cukup ya, kita lanjut ke Part 2. Disana cerita lebih detail perjalanan ke Jeddah.

Link Part 2 - Scoot Airlines
Link Part 3 - Madinah
Link Part 4 - Mekkah

  • Share:

You Might Also Like

3 comments

  1. WAh, kebetulan sekali kak fifi bikin postingan tentang persiapan umrah. Insyaallah aku dan keluarga juga mau melaksanakan umrah bulan depan. Ini kali pertama bagi aku, dan masih enggak tau persiapan dan gambaran saat umrah. Kak, semoga segera dibikin postingan selanjutnnya yah. Supaya membantu kelancaran ibadah umrah. Terima kasih

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah baru ikut bacanya aja udah seneng,, apalagi bisa ke sna ya mba.. makasih sharenya bikin terketuk hati dan makin yakin kalo Allah memampukan orang yang memand diundang Allah :,) insyaAllah saya sekeluarga dan sluruh muslim di Indonesia bisa berangkat umroh dan haji aamiin

    ReplyDelete
  3. Semoga dengan perjalanan ini, akan memberikan berkah dan rejeki kepada keluarga anda. Salam Sukses.


    Digital Printing Jakarta

    ReplyDelete