Melatih Motorik Kasar

Monday, December 01, 2014

"Let's Jump", 2014
(Lola 39 months)

Semua anak kecil pasti senang melompat ketika mereka menemukan tempat tidur atau sofa. Terlebih lagi jika ada teman untuk melompat, sudah pasti mereka senang sekali dan tertawa tiada henti. Anak seusia Lola sudah seharusnya menyukai kegiatan melompat karena ini memang keterampilan yang wajib dikuasai.

Keterampilan anak terbagi menjadi dua, yaitu Keterampilan Motorik Kasar dan Motorik Halus yang harus dilatih dan dirangsang melalui berbagai aktivitas permainan. Tujuannya agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Keterampilan motorik kasar adalah kegiatan yang melibatkan otot besar seperti berjalan, naik turun tangga, berlari, melompat, memanjat dan lain-lain. Kegiatan fisik tersebut membutuhkan keseimbangan dan koordinasi dengan anggota tubuh lainnya.  Sementara keterampilan motorik halus adalah kegiatan yang memerlukan kecermatan dalam melakukan gerakan-gerakan yang lebih kecil. Biasanya melakukan hal dengan tangan dan jari, seperti menggunting, merobek, menulis, melipat, merangkai dan lain sebagainya.

Yuk menstimulasi motorik kasar untuk anak seusia Lola 3 tahun dengan kegiatan berikut :
  • Berdiri dengan satu kaki.
  • Berjalan sendiri tanpa jatuh.
  • Berlari tanpa jatuh.
  • Berjingkat di atas jari-jari kaki (berjinjit).
  • Melompat di tempat dengan kedua kaki jatuh bersamaan.
  • Menendang bola besar.
  • Membungkuk untuk mengambil suatu benda dan tidak terjatuh.
  • Melempar bola.
  • Memanjat.
  • Berguling.
  • Berjalan naik turun tangga sendiri.
  • Mulai belajar naik sepeda roda tiga.
  • Membuka laci dan lemari.
Mudah sekali bukan? Bermain bagi anak-anak bukan sekedar bermain, tetapi merupakan salah satu bagian dari proses belajar. Dalam bermain anak menerima banyak rangsangan dan juga membuat dirinya senang sekaligus menambah pengetahuan anak.

Hasil googling, saya menemukan fungsi stimulasi secara terus-menerus. Ternyata memungkinkan sel otak membangun sambungan antar sel (sinap) yang berperan pada kemampuan proses belajar dan kecerdasan anak. Semakin banyak sinap, semakin tinggi kecerdasan intelektual anak. Semakin sering pula sinap-sinap ini digunakan secara berulang-ulang, sambungannya akan semakin kuat.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments